Dia Adalah Anakku | OurVoice

Jakarta. ourvoice.or.id – Terbuka terhadap identitas sebagai homoseksual, bukan sesuatu yang muda bagi seorang gay maupun lesbian di Indonesia.  Jika selama ini berani terbuka atau biasa disebut dengan coming out hanya pada kelompok tertentu.  Misalnya sesama kelompok homoseksual sendiri ataupun dengan teman dekat sepermainan. Pilihan untuk menutup diri identitas homoseksual karena banyak faktor, salah satu dampak adalah diskriminasi, kekerasan dan stigma pada seseorang yang coming out.

Dari pengalaman Ourvoice bersama komunitas homoseksual ataupun biseksual, pihak yang paling “terakhir” atau sedikit mau terbuka dengan pihak keluarga.  Apalagi dengan kedua orang tua.  Banyak sebab mengapa seorang homoseksual tidak ingin menceritakan ataupun diskusi dengan kedua tua tentang orientasi seksualnya.  Selain ketakutan orang tua marah ataupun mendapatkan kekerasan, tetapi ada yang paling mendasar alasannya, biasanya seorang anak tidak ingin membuat kedua orang tua merasa “bersalah” atau sedih.  Merasa bersalah karena memiliki anak seorang gay. Jadi dasarnya karena kecintaan anak pada orang tua.  Tapi ada dasar lain juga tentang ketabuan pendidikan seks dibahas dalam keluarga.

Begitu juga orang tua sulit menerima anak homoseksual bukan semata-mata benci terhadap homoseksual tetapi karena tidak ingin anaknya mengalami kekerasan, ejekan dan kesulitan hidup dimasa depan.  Apalagi keyakinan agama yang sering mendasari bagi orang tua menolak anak  homoseksual.  Kuatir anaknya masuk neraka, begitulah salah satu faktor penolakan orang tua. Tapi sepertinya ada “benang merah” yang sama antara anak dan orang, sama-sama tidak terbuka-tidak menerima soal homoseksual, yaitu saling mencintai.

Berikut ini seorang ibu, bernama Asrianty yang telah bergulat pada diri sendiri ketika akhirnya menerima anak keduanya sebagai seorang gay. Bukan keputusan yang mudah ibu yang satu ini sampai pada putusan menerima orientasi seksual anaknya sebagai gay. Prinsipnya saya ingin anak saya bahagia dari apa yang telah dia pilih dan tentukan, ungkap Anty kepada team Ourvoice, Jakarta Selatan.  Berikut hasil wawancara team Ourvoice dengan Asrianty Purwanty.  Selamat mendengarkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *