Pendeta Joel Osteen membela pandangannya tentang homoseksualitas
Pendeta Joel Osteen berusaha untuk membela pandangannya tentang homoseksualitas dalam sebuah wawancara televisi, Kamis (20/9) waktu setempat. Ia mengatakan bahwa ia percaya homoseksualitas adalah dosa dan bukan “yang terbaik dari Tuhan.”
Osteen yang memulai wawancara dengan mereferensikan buku barunya, I Declare: 31 Promises to Speak Over Your Life, mengatakan bahwa tujuannya sebagai seorang pendeta adalah untuk mendewasakan jemaat, dan menanamkan citra diri yang baik ke dalam setiap anggota pelayanannya
Soledad O’Brien, pembawa acara CNN “Starting Point,” kemudian mengarahkan pembicaraan ke arah topik homoseksualitas. O’Brien bertanya kepada Osteen apakah ia percaya bahwa homoseksualitas adalah dosa.
Osteen pun menanggapi dengan mengatakan bahwa meskipun ia percaya bahwa homoseksualitas adalah dosa menurut Alkitab, tetapi dalam khotbah-kotbahnya dia tidak berfokus pada hal itu.
“Seperti dalam Kekristenan, terkadang kita mengkategorikan dosa,” jelas Osteen.
“Maksud saya kesombongan adalah dosa, bersikap kritis adalah dosa, yang negatif adalah dosa.”
“Saya tidak berpikir [homoseksualitas adalah] yang terbaik dari Tuhan,” tambahnya.
Percakapan kemudian beralih ke anggota panel Richard Socarides, seorang penulis untuk The New Yorker dan mantan penasihat Bill Clinton.
“Apakah Anda pikir Anda dapat memilih untuk menjadi gay atau bukan gay? Anda pikir Anda dapat memilih untuk menjadi straight?” Tanya Socarides kepada pendeta megachurch tersebut.
“Saya tahu saya tidak memilih menjadi straight, saya merasa seperti itulah saya,” jawab Osteen.
“Saya tidak mengerti semua masalah sehingga, Anda tahu, saya mencoba untuk tetap pada masalah yang saya mengerti. Saya mengetahui ini: Saya untuk semua orang, saya tidak mendorong orang untuk turun …. saya tidak tahu di mana batas halusnya, tapi saya mencoba untuk tetap di jalur saya, “tambah Osteen.
Seperti diketahui, Osteen sering dikritik di masa lalu karena tidak berbicara tegas pada beberapa isu, termasuk topik homoseksualitas dan politik.
Osteen sendiri bahkan telah berulang kali menegaskan bahwa dia memilih untuk menjauh dari topic-tpoik hangat karena dia ingin membuat dirinya, sebagai abdi Allah, yang dapat diakses oleh orang-orang dari semua orientasi dan keyakinan.
“Anda mulai membagi diri Anda dengan berkata, ‘Saya seorang Demokrat,’ ‘Republik,’ apapun, maka 50 persen orang akan tidak setuju dengan Anda dan saya ingin menyampaikan pesan harapan untuk semua orang. Tidak ada seorang pun menghentikan saya karena preferensi politik saya,” kata Osteen kepada “CBS This Morning” awal pekan ini.
Joel Osteen adalah Gembala sidang dari Gereja Lakewood di Houston, Texas, yang mana kehadiran jemaat setiap minggunya mencapai 43.000 orang.
Setiap orang memiliki pandangan masing-masing dalam menyikapi sebuah issue yang ada di tengah-tengah masyarakat. mari kita menghormati hal tersebut sebagai sikap yang diambil oleh seorang manusia yang memang memiliki hak asasi untuk berpendapat.
sumber :.jawaban.com