Jadi Transgender yang Menikah, Harisu Tetap Sulit Adopsi Anak

Jakarta – Secara biologis, penyanyi dan aktris Harisu tak bisa memiliki anak. Niatnya mengadopsi pun akhirnya gagal karena dirinya merupakan transgender pertama yang dikenal secara publik di Korea.

Saat menikah 19 Mei 2007 lalu, Harisu mengungkapkan keinginannya untuk mengadopsi 4 anak. Ia ingin punya dua anak laki-laki dan dua anak perempuan.

“Kami sebenarnya berencana untuk mengadopsi 10 anak tapi akhirnya memutuskan untuk punya 4 anak saja karena orang tua kami menentang,” ujar saat sesi jumpa pers sebelum upacara pernikahan.

Kalimat itu menimbulkan pro dan kontra. Sebagai selebriti, Harisu dianggap harus mempertimbangkan kondisi psikologis anak yang diadopsinya karena memiliki ibu seorang transgender.

Dilansir The Korea Times, sebuah program dari stasiun televisi Mnet mencoba menghubungi beberapa pusat adopsi anak-anak. Mereka memberi informasi tentang Harisu tanpa menyebut nama dan kondisinya sebagai transgender. Informasi yang diberikan berupa kemampuan finansial, kehidupan pernikahan, kepribadian, dan keinginan untuk memiliki anak.

Beberapa pusat adopsi anak itu menyatakan tak masalah dan siap memproses permintaan adopsi. Namun ketika disebutkan bahwa calon orang tua adalah Harisu, mereka menolak tanpa alasan yang jelas.

“Tak akan ada yang peduli jika seorang transgender yang secara hukum adalah perempuan, ingin mengadopsi tanpa ingin mempublikasikan statusnya. Tapi situasinya berbeda ketika seluruh Korea tahu Harisu adalah seorang transgender. Anaknya akan jadi korban ejekan dan dicurigai,” ujar salah satu pusat adopsi itu.

Secara hukum juga sebenarnya tak masalah. “Secara hukum, Harisu tak punya masalah karena ia legal sebagai perempuan. Itu hanya masalah etika. Pusat adopsi anak harus memperhatikan posisi anak terlebih dahulu,” ujar petugas departemen pelayanan anak.

Harisu akhirnya menyerah. Namun ia tetap mengadopsi anak dengan cara yang lain. Ia dan suaminya Micky Jung akhirnya membangun sebuah panti asuhan di sebuah tanah seluas 3.300 meter persegi di Gyeonggi.

“Memiliki sebuah panti asuhan adalah salah satu dari mimpiku sejak lama. Suami dan mertuaku keduanya senang mengurus anak dan setuju pada rencanaku. Mereka semua mendukungku,” ujarnya saat itu.(ast/mmu)

sumber : http://hot.detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *