Undip Bantah Larang Pemutaran Film Sanubari Jakarta

SEMARANG, suaramerdeka.com – Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Prof Sudharto P Hadi menegaskan pihaknya tidak pernah melarang pemutaran film bertajuk Sanubari Jakarta. Hal itu terlihat dari Fakultas Ilmu Budaya yang memutar film bertema lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) tersebut.

“Saya tegaskan kami tidak melarang, buktinya film itu sudah diputar kampus Fakultas Ilmu Budaya di Tembalang,” ujarnya, Senin (14/5).

Dia menjelaskan, maksud PR (Pembantu Rektor) III menanyakan isi film itu pada panitia hanya untuk menjaga kondusifitas kampus. Sangat disayangkan, karena hal itu ditafsirkan sebagai pelarangan.

Sebagai pihak yang membawahi bidang kemahasiswaan, menurutnya, apa yang dilakukan PR III sudah tepat. “Tidak melarang, PR III ingin tahu dulu isi filmnya. Tapi diterjemahkan dilarang. Lantas memunculkan anggapan, kalau di kantin saja bisa masa di Undip kok tidak bisa,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Undip tidak pernah membatasi aktivitas diskusi dan dialog. Terkait pemutaran film indie yang mengangkat 10 kisah tentang komunitas LGBT itu, Undip ingin tahu dulu pesan apa yang ingin disampaikan sutradara. Sehingga tidak berimplikasi pada konflik ataupun keresahan.

“Di kampus tempat berdialog tentang persetujuan pro dan kontra. Kami tidak memihak siapapun, karena kampus adalah tempat mencari kebenaran melalui diskusi dan dialog,” tukasnya.( Hartatik / CN33 / JBSM )

sumber : http://www.suaramerdeka.com

photo : http://klatenonline.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *