Surat Terbuka Untuk Provider XL

Berkaitan Dengan Iklan XL Yang Merendahkan Martabat Kemanusiaan

Setelah saya amatin selama ini, iklan yang dibuat oleh provider XL  penuh dengan diskriminasi dan merendahkan harkat martabat manusia.  Baik secara individu maupun kelompok.  Ini beberapa contoh iklan XL yang menurut saya merendahkan martabat manusia :

  1. Iklan XL seorang perempuan cantik menggunakan kaos bertulisan Rp 1. Iklan ini memberikan kesan bahwa harga perempuan murah meriah hanya Rp 1. Kesan ini juga dibenarkan oleh banyak aktivis perempuan. Iklan ini pernah diprotes oleh teman-teman lembaga sosial Media Watch dan sempat bertemu dialog dengan pihak XL. Pihak XL sendiri kedepannya untuk tidak  membuat iklan yang merendahkan hak asasi manusia, hasil dari pertemuan tersebut.
  2. Kemudian iklan XL tentang suasana puasa dan lebaran idul fitri  yang menggunakan laki-laki yang digambarkan sebagai orang miskin yang punya saudara artis dan terkenal.  Dalam iklan tersebut orang miskin seperti tidak layak punya saudara artis ataupun orang kaya. Dan lebih parahnya lagi sang bintang (orang miskin) hanya untuk bahan olok-olok penonton dalam iklan tersebut.
  3. Kemudian XL buat lagi iklan dengan bintang pelawak  Tukul Arwana. Tukul mengucapkan beberapa kali kata “deso”.  Ungkapkan itu untuk menegaskan kebodohan dan ketidaktahuan buruh bangun tentang teknologi sehingga dikatakan orang “deso”.   Kemudian orang yang berwajah dianggap “deso” yang diperankan oleh Tukul Arwana tidak patut punya uang dan bangunan mewah, layaknya hanya jadi buruh bangun.   Kesan dari iklan itu bahwa orang desa atau berwajah dianggap deso itu adalah orang bodoh, miskin dan tidak tahu teknologi. Menurut informasi yang saya dapat, iklan ini juga diprotes oleh banyak pihak sehingga berhenti tayang.
  4. Sekarang yang terbaru iklan XL dengan bintang Ayu Ting Ting dengan laki-laki yang dikesankan kampung dan miskin yang tiba-tiba terkenal dan jadi kaya.  Dalam iklan itu, ibu dari laki-laki itu melarang anaknya berphoto dengan Ayu Ting Ting dengan handpohone, karena yang terlihat wajah seorang Waria yang bekerja sebagai perias.  Karena dianggap salah setting baru kemudian muncul wajah Ayu Ting Ting yang cantik.  Iklan ini sangat memberi kesan bahwa Transgender itu jelek, buruk dan tidak layak ditemani.

Inilah iklan yang selama ini dibuat oleh XL yang saya anggap bermasalah dalam kontes materi dilihat dari pandangan hak asasi manusia.  Iklan-iklan tersebut selain penuh stigma juga  diskriminasi dan merendahkan martabat manusia baik langsung maupun tidak langsung (mengesankan). Khususnya pada kelompok yang terpinggirkan, seperti kelompok perempuan, orang miskin, orang desa dan transgender.

Untuk itu, saya sebagai pekerja kemanusiaan dan sebagai masyarakat merasa keberatan dengan iklan-iklan XL yang isinya merendahkan martabat manusia.  Mohon ini menjadi perhatian serius XL, untuk tidak terus menerus mengulangi tindakan yang sama dengan membuat iklan yang sama sekali tidak memperhatikan aspek hak asasi manusia.  Tindakan ini apakah sengaja dilakukan oleh pihak XL atau ketidaktahuan XL, tapi sayangnya sudah pernah dilakukan dialog soal ini tetapi tetap saja pihak XL melakukan hal yang sama lagi.

Demikianlah surat terbuka ini saya perbuat dengan sadar tanpa ada dan paksaan dari pihak manapun, apalagi untuk kepentingan ekonomis. Ini murni saya lakukan dalam upaya penegakan dan penghormatan hak asasi manusia pada siapapun, termasuk kelompok marginal.  Semoga ini bisa menjadi perhatian semua pihak, bukan hanya XL tetapi juga pembuat iklan lainnya untuk lebih memperhatikan aspek penghormatan hak asasi manusia dalam pembuatan iklan atau informasi publik. Terima kasih atas perhatiannya.

Wasalam

Hartoyo
Sekretaris Umum Ourvoice
Mobile   : 021-7974383 / 085813437597
Email     : [email protected] / [email protected]

Tembusan :

  • Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
  • Komisi Penyiaran Indonesia

Note : Jika ada teman-teman yang mempunyai akses ke provider XL, mohon sampaikan surat ini kepada pihak XL. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *