Oscar 2012 Diramaikan Karya LGBT
California. ourvoice.or.id – Perhelatan insan perfilman, Amerika Academy Award 2012 telah usai. Beberapa selebritis dan pekerja film yang dinilai memiliki karya gemilang akhirnya memboyong piala Oscar 2012.
Film The Artis didapuk menjadi film terbaik dalam perhelatan Oscar tahun ini, selain film terbaik The Artis meraih Sutradara terbaik,(Michel hazanavicius), Aktor terbaik (Jean dujardin), Best original score (Ludovic bource), dan Kostum terbaik (Sandy poweel).
Untuk Tema film Lesbian,Gay,Biseksual dan Transgender (LGBT) ada lima film yang sempat diprediksi masuk ketahap nominasi, yaitu “The Pariah dan Circumstance”, berkisah tentang lesbian, “JJ Edgar” tentang seorang agen mata-mata yang punya orientasi sek sejenis yang diperankan oleh Leonardo. “The Girl with the Dragon Tattoo”, cerita tentang perempuan biseksual yang bekerja sebagai Hackers dan “The Beginners”, cerita yang diangkat dari kisah nyata sang sutadara yang memiliki ayah seorang gay. Dari lima film tersebut hanya dua film yang masuk, yaitu “The Girl with the Dragon Tattoo” dan “The Beginners”.
Namun yang berhasil masuk nominasi dan membawa pulang piala Oscar tahun 2012, Christopher Plummer dalam film The beginners untuk kategori peran pendukung pria terbaik. Sedangkan “The Girl with the Dragon Tattoo” hanya membawa pulang satu piala Oscar untuk kategori Best Editing.
Tahun 2012 Film bertemakan LGBT memang tidak berada diposisi depan panggung namun lebih banyak diposisi belakang panggung, sebut saja ada Sutradara film The Beginner (Mike Mills), selain iya memiliki ayah seorang gay ia juga memiliki pasangan seorang biseksual perempuan. Kemudian ada Sutradara film The Iron Lady (Phyllida Lloyd) dia adalah seorang sutradara lesbian yang sebelumnya cukup sukses mengarap film “Mama Mia”. Masih di film The Iron lady, ada (Sandy Powell) dan (Mark Coulier & J. Roy Helland) yang berhasil membawa pulang piala Oscar untuk kategori kostum terbaik dan make-up terbaik. Selanjutnya ada ada (Dante Ferreti) dalam film Hugo yang berhasil membawa pulang Oscar untuk kategori Best Sound Art Direction. Ada (Robert Richards) yang berhasil membawa gelar Best Sinematography dalam film Hugo. Film Hugo merupakan karya penulis bernama Brian Selznick yang dia adalah seorang gay. Sutradara film Help (Tate Taylor) juga seorang gay.
Berita ini bukan sedang mengkampanyekan bahwa kelompok LGBT jauh lebih “pintar” atau kreatif dari kelompok heteroseksual. Sama sekali bukan itu maksudnya. Tapi ingin menunjukkan bagaimana kelompok LGBT yang selama ini distigma dan didiskrminasikan justru telah memberikan kontribusi besar dalam peradaban kemanusiaan. Hal ini bukan hanya tjadi di luar negeri seperti ajang Oscar tetapi juga terjadi di dunia seni dan budaya Indonesia. Karya-karya LGBT yang sangat baik meramaikan itu semua. Mulai dari dari designer, make-up, film maker, artis/aktor “bertabur” kelompok LGBT menghasilkan karya. Jka dihitung secara “ekonomis” dan politis, kelompok LGBT sangat banyak memberikan kontribusi pada negara baik ditingkat nasional maupun international.
Walau sebenarnya negara dan masyarakat mengakui itu, tetapi perlindungan dan pemenuhan hak-hak rasa aman dan bebas dari rasa takut bagi kelompok LGBT di Indonesia masih belum dihargai. Negara seperti menutup mata terhadap jasa kelompok LGBT di Indonesia. Tentu kita tidak ingin Indonesia menjadi negeri yang “durhaka” terhadap rakyatnya sendiri, khususnya bagi kelompok LGBT. Salam keberagaman.
Sumber berita dan photo: http://www.advocate.com dan ourvoice.or.id